Banner

Waspada! Diabetes Semakin Banyak Menyerang Anak Muda Indonesia

Diabetes tipe 2 tak lagi identik dengan usia lanjut. Dalam beberapa tahun terakhir, semakin banyak anak muda di Indonesia yang terdiagnosis diabetes akibat pola hidup tidak sehat, seperti konsumsi makanan tinggi gula, kurang aktivitas fisik, dan penggunaan gadget berlebihan.

Menurut dr. Ratna Novitasari, Sp.PD, jumlah pasien muda dengan diabetes meningkat hingga 30% dalam satu dekade terakhir. “Banyak pasien berusia 20-an yang sudah menunjukkan tanda-tanda prediabetes,” jelasnya.

Salah satu penyebab utamanya adalah kebiasaan ngemil makanan cepat saji dan minuman manis berlebihan, serta gaya hidup sedentari akibat terlalu banyak duduk di depan layar. “Remaja sekarang jarang bergerak, apalagi saat pandemi, aktivitas fisik semakin minim,” lanjut dr. Ratna.

Gejala Awal yang Sering Diabaikan

Banyak anak muda tidak menyadari bahwa mereka mengalami gejala awal diabetes, seperti mudah haus, sering buang air kecil, lemas, dan penglihatan kabur. Karena dianggap biasa, mereka baru memeriksakan diri saat kondisi sudah parah.

Dr. Ratna menekankan pentingnya skrining gula darah sejak usia remaja, terutama bagi mereka yang memiliki riwayat keluarga dengan diabetes. Pemeriksaan rutin setiap 6-12 bulan bisa menjadi langkah awal pencegahan.

Langkah Pencegahan: Kunci dari Gaya Hidup Sehat

Untuk mencegah diabetes di usia muda, perubahan gaya hidup adalah langkah utama. Dr. Ratna menyarankan untuk mengurangi konsumsi makanan ultra-proses, rutin berolahraga minimal 30 menit per hari, dan menghindari begadang.

Ia juga menyoroti pentingnya mengurangi screen time. “Waktu layar berlebihan terbukti menurunkan kualitas tidur, meningkatkan stres, dan berisiko memicu obesitas — yang merupakan pintu masuk ke diabetes,” ujarnya.

Kampanye Nasional: Ajak Anak Muda Cek Gula Darah

Kementerian Kesehatan RI kini tengah menggencarkan kampanye “Cek Gula Darah Sejak Dini” di kalangan anak muda. Program ini menggandeng sekolah, kampus, hingga komunitas online untuk mengajak anak muda lebih peduli terhadap kadar gula mereka.

Harapannya, dengan skrining dan edukasi sejak dini, anak muda Indonesia bisa terhindar dari komplikasi jangka panjang seperti kerusakan ginjal, gangguan mata, bahkan amputasi.

“Diabetes bukan hanya penyakit orang tua. Anak muda juga bisa kena. Jadi yuk, mulai gaya hidup sehat dari sekarang,” tutup dr. Ratna.

Bagikan Artikel Ini